Minggu, 30 September 2018

Bedanya Emosi Dan Ungkapan Emosi




Kenapa tuhan maha mendengar dan maha melihat, tapi jarang disebut maha membaui aroma? Itu pertanyaan banyak dari kita waktu masih kecil (ayolah gak mungkin cuma aku kan yg nanya gitu).
Mungkin begini, lihat dan dengar adalah dua jembatan untuk mencerna ungkapan emosi manusia. Walau pada emosi tertentu manusia mengeluarkan aroma karena hormon, tapi setahuku manusia ndak bisa mengendalikan aromanya. Maka manusia mengembangkan cara dengan bunyi dan gerakan (audio-visual) untuk mengungkapkan dan mengirim pesan. Bunyi berkembang jadi berkata-kata. Gerak tubuh, berkembang jadi lebih halus hingga ekspresi, gerak otot wajah. Evolusi selalu memilah cara paling efisien.
Dalam ilmu tentang prilaku manusia (behaviour), menggali ungkapan emosi beda dengan menggali emosi itu sendiri. Walau nanti ketemu juga.
Dalam menelaah perilaku "ungkapan emosi" yang pertama perlu ditelaah adalah: KONTEKS.
Manusia sadar tidak sadar, memilih cara untuk mengungkapkan sesuatu. Maka pertanyaanya, kenapa dia harus mengungkapkan? Kenapa dia mengungkapkannya sekarang? Kepada siapa? KENAPA CARANYA BEGITU? Dllsb. Dari situ nanti telaah lanjutannya.
Ekspresi adalah cara manusia bertransaksi halus: Aku berikan aksi begini, maka aku mustinya mendapat reaksi begitu. Naluri sebagai makhluk ekonomi bermula sejak kita kenal ekspresi.
Kalimat "aku tidak mau kamu sakit" dalam olahan emosi manusia bisa saja bermakna: jangan sakit, jangan mati, klo kamu mati aku sedih = AKU TIDAK MAU SEDIH. Manusia itu selfish, kan? LOL.
Sekali lagi, semua tergantung konteks.
Tapi jangan hilang kepercayaan pada manusia. Cuma yah, jangan percaya-percaya amat juga sih.
Ini makhluk yang udah berevolusi dengan sangat cerdik, diri mereka sendiripun sering mereka tipu sehingga mereka percaya bahwa itulah dirinya. Padahal belum tentu bukan.


Tag : Bedanya Emosi Dan Ungkapan Emosi
Cipt : Muhammad Zuriat Fadil Nyidamsari

#SlimutNdunyo

HIDUP ITU PILIHAN

Kamu cari yang enak apa cari yang baik Atau kamu cari yang kamu bahagia apa yang selamat Karena kadang kadang bahagia tidak selamat Kalau se...