Selasa, 23 Februari 2016

CARA MENGHAPUS DOSA BERBURUK SANGKA


CARA MENGHAPUS DOSA BERBURUK SANGKA
(Kaffaarah Suu-uzh zhan)

Kapan saja terbersit dalam fikiranmu berburuk sangka (suu-uzh zhan)
kepada seorang muslim, maka hendaklah engkau lebih perhatian kepadanya,
serta mendo'akan kebaikan untuknya. Sesungguhnya hal itu membuat setan marah,
serta mengusir setan darimu".

(Ibnu Qudamah, Mukhtashar Minhaaj Al-Qaashidiin, 172)

Rezekimu Akan Mengejarmu Seperti Maut Mengejarmu


Pulang Kantor, mampir dulu beli titipan orang rumah.
Kali ini dititipin ketoprak. Akhirnya ketemu gerobak ketoprak, kok ini gerobaknya kosong ga ada orang yang jaga. "Pak, ini tukangnya mana Pak? " tanyaku ke tukang cukur di sebelahnya.
"Oh, lagi sholat maghrib Pak. Dah dari tadi, bentar lagi datang" , jawabnya.
Sehubungan ini pesenan orang rumah, terpaksalah menunggu agak lama, kalo untuk diri sendiri mah sudah saya tinggal langsung. Sedikit terlintas dalam hati, betapa banyak potensi pembeli yang akan hilang, kalo ditinggal lama begini.Tak berapa lama datanglah tukang ketoprak tersebut, "Beli ketoprak Pak satu". Ucapku.
Entah mengapa, tiba - tiba berubah pikiran, " dua deh Pak".
Kemudian datanglah beberapa orang yang antri ingin beli ketoprak. Entah darimana mereka, tadi saya menunggu sendiri ga ada orang lain, tiba - tiba mereka datang memesan ketoprak. Masya Allah, tidak sedikit pedagang yang rela meninggalkan sholat demi menjaga dagangannya yang belum tentu ada orang beli. Apalagi jika pelanggan sedang ramai. Atau mungkin pegawai kantoran, rela menunda sholat bahkan meninggalkan sholat hanya karena alasan sibuk kerja, meeting dan lain sebagainya. Mereka (dan juga kita) seakan lupa kalo Allah lah yang mengatur rezeki.
Tukang ketoprak ini, dengan yakinnya meninggalkan jualannya tuk sholat, seakan ia lari meninggalkan rezekinya, sekembalinya dari sholat ternyata rezeki datang bak lebah mengerumuni bunga. Bahkan Allah pun menggerakkan hati saya sendiri untuk membeli lebih dari yang seharusnya.
Sungguh benar perkataanmu wahai Rosulku

 , لو أن ابن آدم هرب من رزقه كما يهرب من الموت لأدركه رزقهكما يدركه الموت

“Kalaulah anak Adam lari dari rezekinya (untuk menjalankan perintah Allah) sebagaimana ia lari dari kematian,, niscaya rezekinya akan mengejarnya sebagaimana kematian itu akan mengejarnya.” ( HR Ibnu Hibban No. 1084)

Semoga menjadi inspirasi

Surat Cinta Tentang Shalat


Bila engkau anggap shalat itu hanya sebagai penggugur kewajiban, maka kau akan terburu-buru mengerjakannya.

Bila engkau anggap shalat hanya sebagai sebuah kewajiban, maka kau tak akan menikmati hadirnya Allah saat kau mengerjakannya.

sesungguhnya shalat itu pertemuan yang kau nanti dengan Tuhanmu.
sungguh shalat itu sebagai cara terbaik kau bercerita dengan Allah SWT.
sungguh shalat itu sebagai kondisi terbaik untuk kau berkeluh kesah dengan Allah SWT.
sungguh shalat itu sebagai seriusnya kita dalam bermimpi.
Bayangkan ketika "adzan berkumandang," tangan Allah melambai kepadamu untuk mengajak kau lebih dekat denganNya.
Bayangkan ketika kau "takbir," Allah melihatmu, Allah tersenyum untukmu dan Allah bangga terhadapmu.
Bayangkanlah ketika "rukuk," Allah menopang badanmu hingga kau tak terjatuh, hingga kau merasakan damai dalam sentuhan-Nya.
Bayangkan ketika "sujud," Allah mengelus kepalamu. Lalu Dia berbisik lembut di kedua telingamu: "Aku mencintaimu wahai hambaKu."
Bayangkan ketika kau "duduk di antara dua sujud," Allah berdiri gagah di depanmu, lalu mengatakan: "Aku tak akan diam apabila ada yang mengusikmu."
Bayangkan ketika kau memberi "salam," Allah menjawabnya, lalu kau seperti manusia berhati bersih setelah itu.
Subhanallah sungguh nikmat shalat yang kita lakukan. Tidak akan sia-sia yang menyebarkannya, tidak akan rugi orang yang membacanya.
Beruntunglah orang-orang yang mengamalkannya dengan sunggug2
Wallahu'alam bisshawab

HIDUP ITU PILIHAN

Kamu cari yang enak apa cari yang baik Atau kamu cari yang kamu bahagia apa yang selamat Karena kadang kadang bahagia tidak selamat Kalau se...