Jumat, 02 September 2016

RENUNGAN CERMIN KEHIDUPAN



Aku melihat hidup orang lain begitu nikmat, 
Ternyata ia hanya menutupi kekurangannya tanpa berkeluh kesah.. 
Aku melihat hidup teman2ku tak ada duka dan kepedihan, 
Ternyata ia hanya pandai menutupi dengan mensyukuri.. 
Aku melihat hidup saudaraku tenang tanpa ujian, 
Ternyata ia begitu menikmati badai hujan dlm kehidupannya.. 
Aku melihat hidup sahabatku begitu sempurna, 
Ternyata ia hanya berbahagia menjadi apa adanya.. 
Aku melihat hidup tetanggaku beruntung, 
Ternyata ia selalu tunduk pada Allah untuk bergantung.. 
Setiap hari aku belajar memahami dan mengamati setiap hidup orang yang aku temui.. 
Ternyata aku yang kurang mensyukuri nikmatMu.. 
Bahwa di belahan dunia lain masih ada yang belum seberuntung yang aku miliki saat ini.... 
Dan satu hal yang aku ketahui, bahwa Allahu Rabbi tak pernah mengurangi ketetapanNya. 
*Alhamdulillah

 RENUNGAN CERMIN KEHIDUPAN
#SlimutNdunyo

Penghapus Dosa Pembaharu Cinta

Banyak cara Allah untuk memanggil kita agar dekat denganNya. Sakit adalah salah satu cara itu. Sakit adalah bentuk cinta Allah pada hambaNya. Dengan sakit kita terhindar dari rasa sombong. Sakitlah yang menyadarkan kita bahwa dalam kondisi lemah lunglai tak bedaya itu kita dipaksa memanggil, merintih, memohon pertolongan dari Allah. Maka, bersabarlah ketika sakit itu datang, sesunggunya kita sedang dalam proses penghapusan dosa dan perbaikan cinta kepada Allah.
Saya termasuk orang yang sering sakit itu. Dan kali ini, sahabat saya yang sedang diberi nikmat sakit itu menceritakan betapa sakit itu banyak mengandung hikmah baginya dan tentu bagi kita semua. Inilah tutur dia:
“Pasti setiap orang memiliki harapan untuk selalu sehat. Dengan tubuh sehat, segala aktivitas duniawi bisa dilakukan dengan baik. Pekerjaan kantor bisa diselesaikan. Pekerjaan rumah bisa dituntaskan. Kesempatan untuk makan enak dan jalan jalan bisa dioptimalkan. Pengeluaran keluarga bisa dioptimalkan untuk kegiatan yang lain. Tabungan bisa disimpan untuk keperluan yang lain.
Namun ada kalanya, kita tidak selalu sehat. Pasti ada suatu waktu dalam diri kita mengalami sakit. Pasti juga yang dirasakan dan dialami adalah kondisi tidak menyenangkan. Badan menjadi tidak enak. Mood tidak baik. Pekerjaan dan rencana kegiatan lain jadi tertunda. Tabungan bisa jadi dialokasikan untuk pembiayaan. Terkadang kita pasti mengeluh mengapa kita sakit, mengapa orang lain sehat, mengapa kita diberikan keadaan tidak nyaman, khususnya pada Tuhan.
Saya baru saja mengalami sakit dan harus menjalani operasi pada awal bulan Ramadhan ini. Perasaan saya pasti sedih karena tidak biasa puasa, pekerjaan deadline menjadi tidak terpenuhi, merepotkan anggota keluarga lain khususnya suami, menelantarkan anak sementara.
Namun, masya Allah, memang bulan Ramadhan ini penuh berkah. Dalam kesendirian saya di kamar rumah sakit sesudah operasi, saya bisa memiliki kesempatan untuk melakukan instropeksi diri dan kontemplasi. Berbagai rezeki saya dapatkan dalam kondisi sakit.
Pertama, saya menjadi tersadar bahwa begitu sayangnya Allah ketika saya sehat, saya diberikan kemudahan menyelesaikan pekerjaan. Semua deadline terpenuhi. Sakit ini menyadarkan kepada saya bahwa Allah memberikan kemudahan selama ini untuk bisa membantu saya memenuhi kebutuhan hidup secara halal.
Kedua, banyak sekali perhatian dan kasih sayang dari rekan kerja, atasan apalagi keluarga. Mereka memberikan dukungan yang tulus agar saya termotivasi untuk sehat.
Ketiga, menyadarkan pada diri kita bahwa setiap manusia ada titik optimalnya. Tidak bisa berusaha maksimal untuk semua usaha. Ada titik batas kemampuan manusia yang tidak bisa dimaksimalkan. Untuk itu, perlunya berserah diri dan menyadari kelemahan. Semua sudah ada ukurannya dari Tuhan.
Keempat, perlu kiranya ada waktu untuk diri sendiri dan selalu merenungkan kebaikan Tuhan dari setiap nikmat yang diberikan olehNya bahkan dalam keadaan sakit. Ternyata, dalam sakit, Tuhan memberikan kasih sayangNya pada kita untuk membuat kita menjadi lebih sehat nantinya, lebih hati-hati dan bisa mengoptimalkan nikmatnya.

13 Kata Yang Perlu Menghindari Kata “JANGAN MENUNGGU”

1. JANGAN MENUNGGU Bahagia, baru Tersenyum. Tapi Tersenyumlah, maka Anda akan Bahagia...
2. JANGAN MENUNGGU Kaya, baru Bersedekah. Tapi Bersedekahlah, maka Anda akan semakin kaya...
3. JANGAN MENUNGGU Termotivasi, baru Bergerak. Tapi Bergeraklah, maka Anda akan Termotivasi...
4. JANGAN MENUNGGU Dipedulikan orang, baru Anda Peduli. Tapi Pedulilah dengan orang lain, maka Anda akan Dipedulikan ….
5. JANGAN MENUNGGU orang Memahami Anda, baru Anda Memahami dia. Tapi Pahamilah orang itu, maka orang itu akan Paham dengan Anda...
6. JANGAN MENUNGGU Terinspirasi, baru Menulis. Tapi Menulislah, maka Inspirasi akan hadir dalam tulisan Anda...
7. JANGAN MENUNGGU Projek, baru Bekerja. Tapi Bekerjalah, maka Projek akan menunggu Anda...
8. JANGAN MENUNGGU Dicintai, baru Mencintai. Tapi belajarlah Mencintai, maka Anda akan Dicintai...
9. JANGAN MENUNGGU banyak Uang, baru Hidup Tenang. Tapi Hiduplah dengan Tenang, maka Percayalah bukan sekadar Uang yang datang tapi juga Rezeki yang lainnya...
10. JANGAN MENUNGGU Contoh, baru Bergerak mengikuti. Tapi Bergeraklah, maka Anda akan menjadi Contoh yang akan diikuti...
11. JANGAN MENUNGGU Sukses, baru Bersyukur. Tapi Bersyukurlah, maka akan bertambah Kesuksesan Anda.
12. JANGAN MENUNGGU Bisa, baru Melakukan. Tapi Lakukanlah, maka Anda pasti Bisa...
13. JANGAN MENUNGGU Waktu Luang, untuk membaca Alqur'an. Tapi Luangkanlah Waktu untuk membaca Alqur'an...
DAN… JANGAN MENUNGGU lama lagi untuk membagikan tulisan ini kepada semua orang yang Anda kenal…!!!
Sehingga kita semua tersadar...
SELAMAT BERAKTIFITAS

Apa Saja Pantangan Dari Jantung ?


Anda mungkin blm tau, setelah membaca tulisan ini akan kaget !
Jantung paling pantangannya adalah : *Semua makanan dan minuman yg besifat dingin(ES).*
Komentar yg lain memberi tau kita, jangan minum air ES, jangan makan makanan dingin(ES) yg keluar dari kulkas, lebih baik makan makanan yg hangat/panas jika kita pengen sehat, panjang umur.
*MUSUH UTAMA jantung itu apa?*
Adakah kebiasaan saat makan nasi atau setelah makan nasi minum - minuman dingin (ES)?
Sangat segar, sangat enak, apalagi sambil mengelap keringat saat melahap makanan.
Saat panas, sambil minum2an yg dingin, benar² sangat enak rasanya. Jika punya kebiasaan spt itu silakan lihat penjelasan di bawah ini:
*Penakluk utama jantung adalah sehabis makan, TIDAK BOLEH minum - minuman dan makanan yg dingin(ES), ini adalah petunjuk dari dokter ahli jantung di berbagai belahan dunia !* *Penjelasannya:*
Minum segelas minuman dingin (ES) setelah makan memang sangat nyaman, namun air dingin (ES)bisa membeku(menggumpal)kan minyak/lemak makanan yg barusan ditelan dalam perut, bahkan bisa menyebabkan pencernaan dalam lambung menjadi lamban. Begitu gumpalan (pembekuan) makanan yg mirip lumpur itu bertemu asam lambung, maka akan terurai dgn cepat dan diserap oleh usus, dan dia akan menempel di dinding usus. Berselang tidak lama kemudian akan berubah menjadi lemak, yg jika setiap harinya terus menerus seperti ini ,maka lama kelamaan akan dapat menyebabkan penyakit, bahkan penyebab tumor/kanker.
makanya setelah makan sebaiknya minum air hangat saja atau yg tidak dingin.
*Mohon perhatikan gejala² serangan jantung :*
Tidak semua gejala serangan jantung itu akan sakit di lengan kiri, tp kita harus waspada jika terjadi sakit di Tengkuk.
Saat serangan jantung terjadi, tidak pasti akan sakit di ulu hati, tetapi pada umumnya merasa mual, dan keringat dingin bercucuran itulah gejala umum terjadi serangan jantung.
Ada 60% serangan jantung terjadi saat sedang tidur, sehingga penderita saat tidur tidak bangun² lagi.
Sakit di bagian tengkuk sering menyebabkan terbangun dari tidur nyenyak. Makanya harus hati², semakin banyak kita ketahui ini, maka kesempatan hidup lebih baik , lebih sehat dan panjang umur akan semakin besar.
Seorang dokter ahli jantung menghimbau, jika setiap orang yg telah membaca berita ini ,diharapkan dapat mengirim ke teman², sanak saudaranya.
Semoga penjelasan singkat ini bermanfaat & dapat menolong kita.

AKU TERTIPU WAKTU Rencana tinggal rencana


Waktu berlalu begitu halus menipu kita yang terlena, belum sempat berdzikir pagi tau-tau hari sudah menjelang siang, belum sempat bersedekah pagi matahari sudah meninggi.
Rencananya jam 9 mau sholat Dhuha, tiba-tiba adzan Dzuhur sudah terdengar, pinginnya setiap pagi membaca 1 juz Al-Qur'an, menambah hafalan satu hari satu ayat, tapi ya itu, "pengennya itu" sudah dari setahun yang lalu, namun kebiasaan itu belum terlaksana, dan hanya tinggal rencana.
Ada sebenarnya komitmen diri, tidaklah akan melewatkan malam kecuali dengan tahajud dan witir, sekalipun hanya 3 roka'at singkat, namun sayang komitmen itu belum juga bisa dilaksanakan sejak 5 tahun yang lewat.
Dulu juga pernah terpikir punya anak asuh, entah yatim atau miskin yang dipelihara seperti anak sendiri di rumah, atau disantuni tiap bulannya, namun sayangnya karena kesibukan maka lupa merealisasikannya, padahal niat itu sudah berlangsung sekitar 10 tahunan yang lalu...
Akan terus beginikah nasib "hidup" kita menghabiskan umur ?, berhura-hura dengan usia, dunia, harta, tahta dan pria wanita ?.., lalu tiba-tiba masuklah usia di angka 30, sebentar kemudian 40, tak lama terasa menjadi 50, dan kemudian orang mulai memanggil kita dengan sebutan "Kek... Nek..." pertanda kita sudah tua.
Disaat itu uban mulai menghias kepala, keriput datang menghias kulit, tenaga tidak lagi seberapa, matapun mulai tak menampak, telingapun berangsur pekak, makan saja sudah mulai tak enak, tidurpun jauh dari nyeyak ekonomipun sudah mulai bergantung pada anak.
Lalu sambil menunggu ajal tiba, sejenak mengintip catatan amal yang kita ingat pernah berbuat apa ... ???.
Astaghfirullah… ternyata tak seberapa, !!! sedekah dan infaq cuma sekedarnya, mengajarkan ilmu tak pernah ada, silaturrahmi rusak semua, shalat puasa banyak tertinggal, zakat dan waqaf kadang terlupa, umrah dan haji tinggal rencana, anak anakpun buta agama. "Na'uzubillah Ya Allah".
Jika sudah demikian, apakah ruh ini tidak akan melonglong, meraung, menjerit menahan kesakitan disaat harus berpisah dari tubuh pada waktu sakratul maut...???.
Tambahkan usiaku ya Allah...!!! , aku butuh waktu untuk beramal dan berbekal sebelum Kau akhiri ajal...
Belum cukupkah menyia-nyiakan waktu selama 30, 40, 50 atau 60 tahun ?, butuh berapa tahun lagikah untuk mengulang pagi, siang sore dan malam hari, butuh berapa minggu, bulan, dan tahun lagi agar bisa mempersiapkan diri untuk siap mati.
Tanpa kita pernah merasa kehilangan waktu dan kesempatan untuk menghasilkan pahala di setiap detiknya, maka 1000 tahunpun tidak akan pernah cukup bagi orang orang yang terlena...
Astaghfirullahal'adzim.....

HIDUP ITU PILIHAN

Kamu cari yang enak apa cari yang baik Atau kamu cari yang kamu bahagia apa yang selamat Karena kadang kadang bahagia tidak selamat Kalau se...