Waktu berlalu begitu halus menipu kita yang terlena, belum sempat berdzikir pagi tau-tau hari sudah menjelang siang, belum sempat bersedekah pagi matahari sudah meninggi.
Rencananya jam 9 mau sholat Dhuha, tiba-tiba adzan Dzuhur sudah terdengar, pinginnya setiap pagi membaca 1 juz Al-Qur'an, menambah hafalan satu hari satu ayat, tapi ya itu, "pengennya itu" sudah dari setahun yang lalu, namun kebiasaan itu belum terlaksana, dan hanya tinggal rencana.
Ada sebenarnya komitmen diri, tidaklah akan melewatkan malam kecuali dengan tahajud dan witir, sekalipun hanya 3 roka'at singkat, namun sayang komitmen itu belum juga bisa dilaksanakan sejak 5 tahun yang lewat.
Dulu juga pernah terpikir punya anak asuh, entah yatim atau miskin yang dipelihara seperti anak sendiri di rumah, atau disantuni tiap bulannya, namun sayangnya karena kesibukan maka lupa merealisasikannya, padahal niat itu sudah berlangsung sekitar 10 tahunan yang lalu...
Akan terus beginikah nasib "hidup" kita menghabiskan umur ?, berhura-hura dengan usia, dunia, harta, tahta dan pria wanita ?.., lalu tiba-tiba masuklah usia di angka 30, sebentar kemudian 40, tak lama terasa menjadi 50, dan kemudian orang mulai memanggil kita dengan sebutan "Kek... Nek..." pertanda kita sudah tua.
Disaat itu uban mulai menghias kepala, keriput datang menghias kulit, tenaga tidak lagi seberapa, matapun mulai tak menampak, telingapun berangsur pekak, makan saja sudah mulai tak enak, tidurpun jauh dari nyeyak ekonomipun sudah mulai bergantung pada anak.
Lalu sambil menunggu ajal tiba, sejenak mengintip catatan amal yang kita ingat pernah berbuat apa ... ???.
Astaghfirullah… ternyata tak seberapa, !!! sedekah dan infaq cuma sekedarnya, mengajarkan ilmu tak pernah ada, silaturrahmi rusak semua, shalat puasa banyak tertinggal, zakat dan waqaf kadang terlupa, umrah dan haji tinggal rencana, anak anakpun buta agama. "Na'uzubillah Ya Allah".
Jika sudah demikian, apakah ruh ini tidak akan melonglong, meraung, menjerit menahan kesakitan disaat harus berpisah dari tubuh pada waktu sakratul maut...???.
Tambahkan usiaku ya Allah...!!! , aku butuh waktu untuk beramal dan berbekal sebelum Kau akhiri ajal...
Belum cukupkah menyia-nyiakan waktu selama 30, 40, 50 atau 60 tahun ?, butuh berapa tahun lagikah untuk mengulang pagi, siang sore dan malam hari, butuh berapa minggu, bulan, dan tahun lagi agar bisa mempersiapkan diri untuk siap mati.
Tanpa kita pernah merasa kehilangan waktu dan kesempatan untuk menghasilkan pahala di setiap detiknya, maka 1000 tahunpun tidak akan pernah cukup bagi orang orang yang terlena...
Astaghfirullahal'adzim.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar