Kamis, 20 September 2018

Slimut Ndunyo


Logika kehidupan modernistik yang menjadikan kepemilikan dan pemenuhan kebutuhan
remeh temeh sebagai satu kewajaran merupakan “selimut” tersendiri bagi banyak orang.
Upaya pemenuhannya membimbing manusia pada satu kondisi “tidur” yang panjang
dan tak terbangunkan. Satu kondisi dimana hidup tak lebih sebagai kenyamanan
berselimutkan gaya hidup, mementingkan diri sendiri, tidak berpikir panjang
serta larut di segala hal yang hanya artifisial / permukaan.
Satu keadaan yang menjauhkan dari hidup sesudah hidup kekinian.
Satu fase dimana manusia sedang berselimutkan keduniawian.

sekian kutipan *Prolog of BangbangWetan*

#SlimutNdunyo

Syair Indah Sang Lima Waktu



🌿 Bila Subuh utuh
🌿 Rizki pun tumbuh
🌿 Hati terasa teduh
🌿 Pribadi tidak angkuh
🌿 Keluarga tidak keruh
🌿 Maka damai berlabuh...


🌿 Bila Dzuhur teratur
🌿 Diri jadi jujur
🌿 Hati tidak kufur
🌿 Jiwa selalu bersyukur
🌿 Amal ibadah tidak udzur
🌿 Keluarga akur
🌿 Maka pribadi jadi makmur...


🌿 Bila Ashar kelar
🌿 Jiwa jadi sabar
🌿 Raga jadi tegar
🌿 Senyum pun menyebar
🌿 Insya Allah rezeki lancar...


🌿 Bila Maghrib tertib
🌿 Ngaji menjadi wajib
🌿 Wirid jadi karib
🌿 Jauh dari aib
🌿 Insya Allah syafaat tidak raib...


🌿 Bila Isya terjaga
🌿 Malam bercahaya
🌿 Hati damai sejahtera
🌿 Insya Allah hidup pun bahagia...


#SlimutNdunyo

ARUMI NAZIFAH YUMNA

Minggu 22 September 2024 Hari yang dinanti nanti AN dan MN sepasangan suami istri,  dimana pada hari tersebut menjadi momen indah. Terlahir ...