Selasa, 29 Agustus 2017

Renungan Malam





Angin malam membelai Indra Keheningan malam menenangkan jiwa 
Di bawah cahaya rembulan Daku merana di kesunyian malam 
Mengungkap rahasia-rahasia terpendam Yang terbelalah zaman 
Terusir oleh kehidupan Taburan bintang-bintang tak terkira 
Dalam ruang lingkup alam semesta Cahaya redupnya begitu indah 
Menggugah hati pecinta Hewan melata membabi buta Mencari santap malamnya 
Menerkam berbagai apa Menyantap apa yang di terkamnya 
Demi kelangsungan hidupnya Ragam hayati menyesaki bumi Sekalianya ciptaan Ilahi

BY : Loker Puisi



#SlimutNdunyo

IBUKU SAYANG







Biar duri-duri dan tajamnya Kerikil jalananan Selalu haus akan darah tapakmu, 
Kau terus berlari demi hari Hadapan untuk anak-anak mu 
Tiap lembaran hari kau lukis Pelangi untukku ibu, 
Bila aku telah tertawa itu cukup Penawar letihmu 
Aku selalu kau buat ceria ibu! 
Tanpa pernah kutau kalau Keringat Dan darah mengalir disepanjang Jalan kau gendong aku. 
Ibuku sayang… Di jalan ini aku dewasa dalam Tulusnya kasihmu 
Aku tumbuh Menguras mekarmu Kiranya dunia ini akan bisa ku Genggam ibu… 
Namun besarnya kasih sayangmu Tak kan Jua mampu Kupeluk, 
Tak kan mampu ibu… Ibuku sayang… 
Kasihmu yang tiada tara,hingga Sampai detik ini tak lelah kau Bentengi aku dengan doa-doa Sucimu Di iringi rinai bening air matamu Kau Mengemis di pintu arasy 
Ya allah… ‘Lindungilah anakku’ Untukmu kadang lupa kau pinta 
Dengan apa kan ku imbangi Kasihmu ibu? 
Kiranya dunia inipun kan Jadimilikku Aku hanya akan bangga jadi Anakmu 
Akan ku Coba merangkai seluruh waktuku Yang tersisa 
Untuk memberi hari-hari bahagia Untukmu ibu, 
Namun jasamu hanya syorga yang akan mampu Membalasnya.


BY : Loker Puisi

Tangisan Air Mata Bunda


Dalam Senyum mu kau sembunyikan letih mu 
Derita siang dan malam menimpa mu 
Tak sedetik pun menghentikan langkah mu 
Untuk bisa Memberi harapan baru bagi ku 
Seonggok Cacian selalu menghampiri mu 
Secerah hinaan tak perduli bagi mu 
Selalu kau teruskan langkah untuk masa depan ku 
Mencari harapan baru lagi bagi anak mu 
Bukan setumpuk Emas yg kau harapkan dalam kesuksesan ku 
Bukan gulungan uang yg kau minta dalam keberhasilan ku 
Bukan juga sebatang perunggu dalam kemenangan ku 
Tapi keinginan hati mu membahagiakan aku 
Dan yang selalu kau berkata pada ku 
Aku menyayangi mu sekarang dan waktu aku tak lagi bersama mu 
Aku menyayangi mu anak ku dengan ketulusan hati ku






By : Loker Puisi


#SlimutNdunyo

ARUMI NAZIFAH YUMNA

Minggu 22 September 2024 Hari yang dinanti nanti AN dan MN sepasangan suami istri,  dimana pada hari tersebut menjadi momen indah. Terlahir ...