Selasa, 29 Agustus 2017

IBUKU SAYANG







Biar duri-duri dan tajamnya Kerikil jalananan Selalu haus akan darah tapakmu, 
Kau terus berlari demi hari Hadapan untuk anak-anak mu 
Tiap lembaran hari kau lukis Pelangi untukku ibu, 
Bila aku telah tertawa itu cukup Penawar letihmu 
Aku selalu kau buat ceria ibu! 
Tanpa pernah kutau kalau Keringat Dan darah mengalir disepanjang Jalan kau gendong aku. 
Ibuku sayang… Di jalan ini aku dewasa dalam Tulusnya kasihmu 
Aku tumbuh Menguras mekarmu Kiranya dunia ini akan bisa ku Genggam ibu… 
Namun besarnya kasih sayangmu Tak kan Jua mampu Kupeluk, 
Tak kan mampu ibu… Ibuku sayang… 
Kasihmu yang tiada tara,hingga Sampai detik ini tak lelah kau Bentengi aku dengan doa-doa Sucimu Di iringi rinai bening air matamu Kau Mengemis di pintu arasy 
Ya allah… ‘Lindungilah anakku’ Untukmu kadang lupa kau pinta 
Dengan apa kan ku imbangi Kasihmu ibu? 
Kiranya dunia inipun kan Jadimilikku Aku hanya akan bangga jadi Anakmu 
Akan ku Coba merangkai seluruh waktuku Yang tersisa 
Untuk memberi hari-hari bahagia Untukmu ibu, 
Namun jasamu hanya syorga yang akan mampu Membalasnya.


BY : Loker Puisi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ARUMI NAZIFAH YUMNA

Minggu 22 September 2024 Hari yang dinanti nanti AN dan MN sepasangan suami istri,  dimana pada hari tersebut menjadi momen indah. Terlahir ...